Perkataan Al Hijamah berasal
dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor.
Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa
melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
“Cupping used to : drain excess
fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood
flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”
Dengan melakukan penghisapan/vakum
maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase
cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan
perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan
kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf
perifer.
Apabila dilakukan pembekaman pada
titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit,
jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini
akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin,
slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat
ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction
pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang
jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan
mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan)
otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan
darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin
releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF
selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek
menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel. Bekam adalah satu teknik pengobatan
menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan
melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu)
sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar
sirkulasi energi Qi dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti
bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun,
serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan
lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai
pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Penelitian lain menunjukkan bekam
pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan
dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C,
serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin.
Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen
simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.
Berbekam merupakan metode pengobatan
klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti
hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit
punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya
baik bersifat fisik maupun mental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar